Rabu, 16 Januari 2013

8 Pemimpin Dunia

1. Abraham Lincoln

Abraham lincoln lahir di kentucky AS, dimana ayahnya bekerja sebagai tukang kayu.  Lincoln kehilangan ibunya sejak ia masih kecil. Ayahnya kemudian menikah lagi. Namun Lincoln dan saudarinya sangat mencintai ibu tirinya itu.

Lincoln tidak mengikuti pendidikan seperti pada umumnya, namun ia giat belajar membaca dan menulis sampai berhasil menjadi seorang pengacara. Meskipun kadang-kadang dia dianggap sebagai seorang ‘homo’ oleh para tetangga karena tingkah dan cara berpakaiannya, namun ia cukup supel kepada warga sekitar. Ini semata-mata karena ia memiliki rasa humor yang menonjol dan selalu membuat orang lain gembira. Cinta pertamanya jatuh pada seorang wanita bernama Anne Rutledge, anak tetangga pemilik losmen di mana ia tinggal. Ayah Anne-lah yang menyarankan agar Lincoln terjun ke dunia politik.

Diawal karir, Lincoln terpilih menjadi anggota DPRD di daerah Illinois pada tahun 1834. Yang kemudian ia terpilih kembali pada tahun 1838 dan 1840. Pada tahun 1846 Lincoln terpilih menjadi anggota kongres. Namun keanggotaannya tidak diperpanjang karena ia mengusulkan undang-undang untuk mengakhiri perbudakan di distrik Columbia.

Pada bulan Mei 1860, ia terpilih menjadi calon presiden dari Partai Republik, setelah sebelumnya ia kalah dari Sthepen Douglas. Sementara itu Partai Demokrat menyerangnya habis-habisan dengan menyebutnya 'pengacara kacangan' 'tak becus berbahasa Inggris' dan sebagainya.

Segera setelah Lincoln terpilih sebagai Presiden, wilayah Selatan mundur dari federasi. Pada 12 April 1861, wilayah Selatan menyerang wilayah Utara di kota Fort Sunter. Perang Sipil atau 'Perang antara negara-negara bagian federasi' telah dimulai.

November 1863, pada pertempuran Gettysburg, Lincoln menyampaikan pidatonya yang menjadi dasar dari berdirinya Amerika Serikat. Isi pidato tersebut adalah kesamaan hak dan derajat setiap manusia.  “…lahir sebuah bangsa baru, yang didirikan berdasarkan kebebasan yang menjunjung tinggi pengakuan bahwa semua manusia diciptakan sederajat.”

Lincoln meninggal pada saat menyaksikan teater bersama istrinya. Ia ditembak oleh John Wilkes Booth.

2. Adolf Hitler

Adolf Hitler lahir pada tahun 1889 di Braunau Austria. Sebagai remaja dia merupakan seorang seniman gagal yang kapiran dan kadang-kadang dalam usia mudanya dia menjadi seorang nasionalis Jerman yang fanatik. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya.


Tahun 1919, Hitler bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, yang sesegera mungkin mengganti namanya menjadi Partai Buruh Nasionalis yang disingkat Nazi. Dalam tempo dua tahun, Hitler menanjak menjadi pemimpin tanpa saingan yang dalam Jerman disebut "Fuehrer". Pada tahun 1923, Hitler melakukan percobaan kup yang akhirnya berbuntut kegagalan. Kup ini terkenal dengan sebutan “The Munich Beer Hall Putsch.” Hitler ditangkap dan dituduh menjadi pengkhianat. Ia dipenjara namun dikeluarkan kembali setelah kurang dari satu tahun mendekam.

Pada tahun 1933, Hitler menjadi Kanselir Jerman. Dengan jabatan tersebut, Hitler dengan cepat membentuk kediktatoran dengan menggunakan aparat-aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi. Banyak lawan politik yang tak segan-segan dihajar di tempat bahkan dibunuh seketika.

Pada tahun 1945, Hitler memutskan untuk mengakhiri hidupnya. Ia bunuh diri di Berlin pada tanggal 30 April 1945. Nazi menyerah seminggu setelahnya

3.  Ir. Soekarno


Siapa yang tidak mengenal Soekarno? Bapak pendiri bangsa ini lahir di Blitar, Jawa Timur 6 Juni 1901. Ayahnya bernama Sokemi Sosrodiharjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya beliau memiliki tiga orang istri.

Setelah beliau tamat dari HBS atau Hoogere Burger School pada tahun 1920, beliau melanjutkan ke THS atau Technische Hoogeschool yang sekarang lebih dikenal dengan ITB. Beliau mendapat gelar "Ir" pada 25 Mei 1926. Sejak dari HBS, Beliau sudah mengasah jiwa Nasionalismenya.

Pada 4 Juli 1927 beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan ajaran marhaenisme-nya dengan tujuan Indonesia merdeka. Yang berakibat dijebloskannya beliau ke penjar sukamiskin oleh Belanda pada 29 Desember 1929.  Beliau disidangkan setelah delapan bulan mendekam di penjara. Pembelaannya yang berjudul Indonesia menggugat, menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju ini. Hal ini membuat Belanda bertambah marah sehingga pada Juli 1930 PNI dibubarkan. Pada tahun 1931, beliau beliau bergabung dengan Partindo sekaligus memimpinnya. Akibatnya beliau ditangkap kembali oleh Belanda dan dibuang ke Ende, Flores pada tahun 1933.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Beliau bersama dengan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pada 1 Juni 1945, beliau mengemukakan gagasan yang menjadi dasar negara yang kemudian disebut Pancasila. Pada 18 Agustus 1945, beliau terpilih secara aklamasi sebagai presiden pertama Indonesia.

Pada 16 Juni 1970, beliau masuk Rumah Sakit Gatot Subroto karena penyakit ginjal yang dideritanya. Beliau meninggal pada 21 Juni 1970.

4. Saloth Sar "Pol Pot"

Lahir pada tahun 1928 di Prek Sbauv, Indochina Perancis (Sekarang Kompong Tong, Kamboja). Pada 1949 ia memenangkan beasiswa untuk mempelajari teknik radio di Paris. Dalam masa itu, ia menjadi komunis dan bergabung dengan Partai Komunis Perancis. Pada 1953, Pol pot kembali ke Kamboja dimana pemberontakan komunis terhadap perancis sedang berlangsung. Setahun setelahnya, Perancis meninggalkan Indochina yang kemudian disusul dengan aksi Raja Norodom Sihanouk yang mengadakan pemilu dan mendirikan partai politik. Saat komunis diusir dari oleh Raja Norodom Sihanouk, Pol pot lari ke persembunyian dan melatih anggota yang direkrutnya. 

Pada awal 1976 pihak Khmer Merah menahan Sihanouk dalam tahanan rumah. Pemerintah yang ada saat itu segera diganti dan Pangeran Sihanouk dilepas dari jabatannya sebagai kepala negara. Kamboja menjadi sebuah republik komunis dengan nama "Kamboja Demokratis" (Democratic Kampuchea) dan Khieu Samphan menjadi presiden pertama. Pada 13 Mei 1976 Pol Pot dilantik sebagai Perdana Menteri Kamboja dan mulai menerapkan perubahan sosialis terhadap negara tersebut. Pengeboman yang dilakukan pihak AS telah mengakibatkan wilayah pedesaan ditinggalkan dan kota-kota sesak diisi rakyat (Populasi Phnom Penh bertambah sekitar 1 juta jiwa dibandingkan dengan sebelum 1976).

Pada akhir 1978, Vietnam menginvasi Kamboja. Pasukan Kamboja dikalahkan dengan mudah, dan Pol Pot lari ke perbatasan Thailand. Pada Januari 1979, Vietnam membentuk pemerintah boneka di bawah Heng Samrin, yang terdiri dari anggota Khmer Merah yang sebelumnya melarikan diri ke Vietnam untuk menghindari penmbasmian yang terjadi sebelumnya pada 1954. Banyak anggota Khmer Merah di Kamboja sebelah timur yang pindah ke pihak Vietnam karena takut dituduh berkolaborasi. Pol Pot berhasil mempertahankan jumlah pengikut yang cukup untuk tetap bertempur di wilayah-wilayah yang kecil di sebelah barat Kamboja. Pada saat itu, Tiongkok, yang sebelumnya mendukung Pol Pot, menyerang, dan menyebabkan Perang Tiongkok-Vietnam yang tidak berlangsung lama.

 5. Fidel Castro

Fidel Alejandro Castro Ruz (lahir 13 Agustus 1926) adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri atas penunjukannya pada Februari 1959 setelah tampil sebagai komandan revolusi yang gagal Presiden Dewan Negara merangkap jabatan sebagai Dewan Menteri Fulgencio Batista pada tahun 1976. Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) pada tahun 1965 dan mentransformasikan Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Setelah tampil sebagai presiden, ia tampil sebagai komandan Militer Kuba. Pada 31 Juli 2006, Castro menyerahkan jabatan kepresidenannya kepada adiknya, Raúl untuk beberapa waktu.

Pada tahun 1947, ia ikut dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo dan lari ke New York (Amerika Serikat) karena adanya ancaman akan dihabisi lawan politiknya. Setelah meraih doktor di bidang hukum pada 1950, ia memprotes dan memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambil-alihan kekuasaan lewat kudeta oleh Fulgencio Batista pada 1952. Tahun 1953, ia memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun gagal. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas dan ia dipenjara selama 15 tahun.

Di luar Kuba, Castro mulai menggalang kekuatan untuk melawan dominasi Amerika Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chávez di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.

Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada 13 Agustus 2006, ia menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu kepada adiknya. Praktis, Raúl merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Kuba dan Menteri Pertahanan Kuba. Penyerahan kekuasaan ini merupakan pertama kali sejak ia memerintah Kuba pada 1959. Setelah pembedahan organ pencernaan pada tahun 2006, dia menyerahkan kekuasaan hari kepada saudara, Raul. Dia kemudian hanya beberapa kali muncul dalam rekaman sebelum menyatakan diri mundur pada tahun 2008.

6. George Washington

George Washington adalah Presiden Amerika Serikat yang pertama. Ia lahir pada 22 Februari 1732 dan meninggal pada 14 Desember 1799. Mulanya ia adalah seorang mantri ukur. Ia lalu masuk militer pada usia 21 tahun, dan diangkat menjadi Letnan Kolonel saat mengikuti wajib militer oleh Gubernur Negara bagian Virginia. George Washington merupakan anggota perkumpulan rahasia Freemansonry.

Ketika berumur 33 tahun, ia memilih untuk memihak rakyat negara bagian Virginia yang memberontak melawan orang-orang Inggris yang mengeluarkan undang - undang yang tidak adil menurut perdapat rakyat Virginia. Pada tahun 1775 ia diangkat menjadi panglima tertinggi oleh Kongres Kontinental. 

Pada 1776, revolusi amerika pecah dan Kongres Kontinental mendeklarasikan kemerdekaan dan memisahkan diri dari Kerajaan Inggris. Kepemimpinan George Washington berkontribusi banyak bagi Amerika dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Pada tahun 1783, Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat dan George keluar dari militer. Empat tahun kemudian pada 1787, ia diangkat menjadi Ketua Konvensi konstitusional.

Pada tahun 1789 setelah Konstitusi disahkan, ia dipilih dengan suara bulat menjadi Presiden Amerika yang pertama. Ia menjalankan dua masa jabatan dari tahun 1789 hingga tahun 1797, didampingi oleh John Adams sebagai wakil presiden.

7. Kaisar hirohito

Hirohito dilahirkan di Puri Aoyama pada tanggal 29 April 1901. Anak pertama dari Kaisar Yoshihito dan Ratu Sadako. Masa kekuasaannya dikenal dengan Era Showa yang berarti damai. Namun dalam masa kekuasaannya, Jepang berperang dengan RRC dan berpartisipasi dalam Perang Dunia II. Di Indonesia, kaisar ini dikenal dengan sebutan Tenno Heika yang berarti "Yang Mulia Kaisar".



Sang kaisar mengeyam pendidikan di Gakushuin Peer's School dari April 1908 hingga April 1914, kemudian melanjutkan pendidikan khusus putra mahkota di Istana Akasaka dari tahun 1914 hingga 1921. Ia dinobatkan menjadi kaisar pada tanggal 25 Desember 1926 setelah ayahnya Kaisar Taisho meninggal, dilantik secara resmi 10 November, 1928, di Kyoto.

 Kaisar Hirohito meninggal pada tanggal 7 Januari 1989 akibat penyakit kanker usus dua belas jari (duodenum) yang dideritanya. Kedudukannya digantikan oleh Putra Mahkota Akihito.

8. Mahmoud Ahmadinejad

Mahmoud Ahmadinejad lahir pada tanggal 28 Oktober 1956, adalah Presiden Iran yang keenam. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden.


Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.

Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran.

2 komentar: